Cari Blog Ini

Jumat, 03 Desember 2010

ASAL MULA SAMBAS


Kesultanan Sambas sebuah Negeri berpenduduk mayoritas Etnis Melayu,dengan luas 20.940 km² ,bandingkan dengan kesultanan Brunai (5.765 km²).
Pada tahun 1915 Negeri Sambas berpenduduk 130.000 jiwa,yang terdiri dari berbagai etnis atau suku kaum :

- Orang Eropa 100 jiwa
- Suku Dayak 26.000 jiwa
- Orang Arab dan Timur asing lainya 270 jiwa
- Cina (tionghoa) 30.000 jiwa
- Melayu Jawa dan Bugis 67.000 jiwa

Pada tahun 1988 Sambas berpenduduk 895.900 jiwa,dan merupakan sebuah kabupaten dibawah kedaulatan NKRI.

Pada masa pemerintahan Sultan Muhhammad Syafi’uddin I yang dinobatkan pada tanggal 10 Zulhijjah hari Senin tahun 1040 H(9 Juli 1631 M ).nama Sambas sudah dipergunakan dan telah dipergunakan jauh sebelum itu …


ISTANA SAMBAS

Di era kerajaan Majapahit dizaman kekuasaan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada,kerajaan Sambas disebut sebut sebagai satu kerajaan di Borneo yang berada dibawah kekuasaan Maja Pahit,hal ini dibuktikan oleh tulisan Empu Prapanca didalam buku “NEGARA KERTAGAMA” yang dituliskanya tahun 1365 m.


Dalam Pupuh XII dan XIV buku NEGARA KERTAGAMA dituliskan ,kerajaan Nusantara yang berada dibawah kekuasan Majapahit antara lain :

PUPUH XII BUKU NEGARA KERTAGAMA
Menyebutkan “Lawas dengan Samudra serta Lamuri Batam,Lampung dan juga Barus itulah terutama Negara Melayu yang tlah tunduk,Negara Negara dipulau Tanjung Pura :Kapuas_-Katingan,Saampit,Kota Lingga,Kota Waringin,Sambas,Lawai Ikut disebut”.

PUPUH XIV :

“Kandangan ,Landa,Samadang dan Tirem,takterlupakan Sedu,Berune(ng),Kalka Seludung ,Solot dan juga Pasir Barito ,Sawaku ,Tabalung,ikut juga Tanjung Kutei,Malano tetap yang terpenting dipulau Tanjung Pura.”(kutipan tulisan Prop. Dr.Slamet Multono,”Negara Kertagama Tafsir dan Sejarahnya”.penerbit Bharata,Jakarta 1979 hal 280 )

Pabila buku Negara Kertagama(1365) telah menyebut kata “Sambas”kemungkinan kata ini berasal dari bahasa Jawa kuno”Samba” yang berarti bersuka ria atau menari,dalam kamus bahasa Indonesia ‘
“Samba” berarti bersukaria dan dapat diartikan pula kata Sambas kerajaan yang makmur dan sentosa,,beberapa nama sultan Sambas memakai nama tokoh pewayangan,Raden Bima Raden Semar dan Raden Samba ,adapun dalam pewayangan Raden Samba adalah Putra Arjuna.
Namun sampai sekarang belu ditemukan tulisan yang menjelasan asal mula pemakaian kata Sambas,beberapa pendapat yang ada hanya berdasakan cerita turun temurun tanpa ada catatan yang melandasi alas an tersebut.

Penulis buku “ASAL USUL SAMBAS” H.Urai Jalaludin Yusuf Dato’Ronggo

Menjelaskan,
Berdasarkan cerita dongeng rakyat Sambas,nama Sambas berasal dari tiga orang sahabat seorang diantarnya bernama ABBAS,bersama mereka terdapat pula seorang Cina,jadi mereka adalah tiga orang sahabat yang selalu bekerja sama,,didalam bahasa Cina, tiga biasa disebut SAM,,maksud dari kata Sambas adalah kerjasama bertiga dengan Abbas mereka sebutlah Sambas,lama kelamaan nama tersebut semakin populer dan melekatlah kata Sambas yang merupakan symbol kerjasama tiga sahabat.

Dalam cerita lain Dato’Ronggo menyebutkan,asal nama Sambas bermula dari legenda Negeri Kebanaran(Kebenaran) diPaloh,dua orang Sahabat bernama
Syamsudin dan Saribas ,
Syamsudin kawin dengan orang halus(Jin) diNegeri Kebanaran,tetapi kemudian dia menghilang karena diperecayai dia pindah dan ikut berdiam diNegeri Kebanaran.namun jiwa Sam selalu mengikuti sahabatnya Saribas(suku Dayak),,Dimana ada Sam disitu ada Saribas..,itu terjadi karena ketika mereka berada di Muara Ulakan (Sekarang tempat berdirinya Istana Sambas) mereka pernah berikrar berjanji tidak akan ada pertikaian dan saling dendam antara mereka,walau mereka dari suku berdeda (Dayak danMelayu),janji tersebut mereka tandai dengan melempar batu bersama disimpang tiga muara ulakan sambil berikrar tak ada permusuhan,pertikaian,selamanya kecuali batu yang mereka lemparkan bisa mengapung dipermukaan air Muara ulakan..Sejak itu diambilah Nama Sam(dari Syamsudin) dan Bas(dari Saribas) untuk menamai tempat tersebut dengan nama “SAMBAS”,.
Sampai sekarang orang Dayak Maupun Melayu percaya mereka adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan dengan semboyan..”IBARAT AUR(Bambu) DAN TEBING” selalu terikat dan memerlukan satu sama lain,hal tersebut dapat terlihat disaat kerusuhan etnis berdarah tahun 1999,persaudaraan mereka tetap kokoh dan tak pernah goyah…….(BERDASARKAN CERITA DONGENG RAKYAT SAMBAS)….


MESJID JAMI’ SAMBAS.DITEPIAN SUNGAI SAMBAS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar