Istana kerajaan Sintang
Sintang merupakan eks sebuah kerajaan dengan sebuah istana sebagai peninggalannya. Istana ini dibangun pada tahun 1839 dan sampai sekarang masih utuh terdiiri dari satu buah bangunan induk dan dua buah paviliun. Bekas Istana Kerajaan Sintang saat ini dikelola oleh Pemkab Sintang tersebut terletak dipinggir Sungai Kapuas dan dimanfaatkan untuk menyimpan benda-benda peninggalan sejarah baik benda bersejarah peninggalan kerajaan maupun peninggalan lainnya.
Kawasan wisata alam Bukit Kelam
Kawasan Wisata Bukit Kelam yang berada di wilayah Kecamatan Kelam Permai. Daya tarik objek wisata alam perbukitan khususnya kawasan wisata alam Bukit Kelam dapat dilihat dari kondisi perbukitan itu sendiri yang memiliki keindahan yang khas. Hutan wisata Bukit Kelam berada diantara dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Kapuas dan termasuk didalam SdubDAS Melawi dimana keberadaan hutan wisata tersebut merupakan kawasan sumber air yang mengalir sebagai sungai yang dimanfaatkan penduduk setempat untuk keperluan air minum, MCK dan irigasi.
Berdasarkan pengamatan diketahui kualitas baik perairan sungai di hutan wisata didominasi oleh perbukitan dan hutan wisata ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata alarn dan untuk lokasi terbang layang dan panjat tebing karena terletak pada ketinggian 50 - 900 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 15° - 40° serta kemiringan diatas 45°. Pohon yang tumbuh dikaki bukit umumnya berbatang tinggi, sedangkan dipuncaknya ditumbuhi semak semak. Pada dinding bukit jarang ditumbuhi tumbuhan karena terdiri dari batu terjal sehingga pepohonan yang yang tumbuh dan tertata rapi didalam jambangan.
Di Bukit ini juga terdapat tumbuh-tumbuhan langka seperti Kantong Semar Raksasa yang oleh masyarakat setempat dipergunakan sebagai wadah untL*k menanak nasi, selain itu juga terdapat Anggrek Hitam. Saat ini kawasan Bu-kit Kelam sudah direnopasi dan kawasan ini dijadikan sebagai Pusat Perkemahan bagi pramuka. Untuk mencapai puncak Bukit Kelam saat ini sudah dibangun sebuah tangga dengan ketinggian ± 90 m yang terletak disebelah barat. Kawasan Bukit Kelam saat ini terus dikembangkan karena punya rentetan perbukitan lainnya seperti Bukit Luit dan Bukit Rentab. Selain itu juga kawasan ini sangat baik jika dibangun tempat peristirahatan yang nantinya dapat
dikembangkan menjadi desa wisata yang menarik dan unik.
Hal ini juga tidak terlepas dari keberadaan dua rumah panjang didekat lokasi perbukitan ini yaitu Rumah Panjang Ensaid Pendek dan Ensaid Panjang.
Bagi pengunjung yang suka bertualang menghadapi tantangan alam dan merindukan pemandangan alam yang asli maka Bukit Kelam adalah tempat yang cocok dalam memenuhi selera anda. Pendakian ke puncak bukit dapat ditempuh melalui dua cara :
1. mengunakan tangga
2. melalui Tebing Batu yang sangat terjal dan menantang.
Dari Puncak Bukit dapat terlihat pemandangan alam yang sangat indah seperti :
1. Hutan tropis dan berbagai jenis tanaman langk.
2. Dua aliran sungai yang mengapit Kota kabupaten
3. Tata Kota Sintang dan persawahan yang ada dibawahnya.
Yang kesemuanya merupakan pemandangan alam yang sangat menakjubkan dan panorama alam yang sangat nyaman, dapat dikunjungi melalui transportasi darat dengan jarak dari Kota 18 Km.
Taman Alun-alun Kapuas
Mengunjungi Kota Pontianak tentu belum lengkap bila belum datang ke Taman Alun-alun Kapuas. Meskipun mal, kafe, dan berbagai pusat hiburan lainnya menjamur di Kota Pontianak, tingkat kunjungan wisatawan ke Taman Alun-alun Kapuas tidak menurun. Bahkan, setelah direnovasi secara besar-besaran pada tahun 1999, tingkat kunjungan wisatawan ke taman yang berada di dekat kantor walikota ini kian menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari waktu ke waktu.
Lokasinya yang strategis dan berada di pusat Kota Pontianak menjadikan taman ini sebagai salah satu tempat rekreasi favorit bagi masyarakat kota untuk melepas penat sehabis bekerja seharian atau sekadar untuk mencari inspirasi.
Pada sore hari, sambil berdiri di tepi pagar taman, pengunjung dapat menikmati keindahan Sungai Kapuas dan lalu lalang sampan yang menyeberangkan penumpang. Pengunjung juga dapat menikmati eksotisme kawasan ini sambil duduk-duduk di tangga-tangga yang terdapat di tepian sungai (waterfront) dengan mencelupkan kaki ke Sungai Kapuas. Suasana lebih sempurna jika dilakukan bersama keluarga atau sahabat sambil minum teh atau kopi. Akan lebih seru lagi bila pengunjung menikmati keindahan kawasan ini sambil makan bakso, kacang rebus, sate, jagung bakar/rebus, dan makanan ringan lainnya yang banyak dijajakan pedagang di sepanjang jalan di kawasan tersebut.
Pada malam hari, apalagi di akhir pekan atau di waktu-waktu liburan lainnya, pengunjung taman ini bertambah banyak. Sambil duduk lesehan berkelompok, pengunjung dapat menikmati pesona kawasan ini, melihat lampu-lampu yang berasal dari rumah-rumah penduduk di seberang sungai yang memancarkan sinar terang atau lampu-lampu motor air yang melintasi sungai.
Suasana malam kian hidup dan romantis dengan hadirnya pengamen yang membawakan lagu-lagu yang sedang hit dengan diiringi permainan gitar yang memukau atau gesekan biola yang mendayu-dayu. Pengunjung dapat meminta mereka untuk menyanyikan lagu-lagu kesukaan dengan memberikan tips sekedarnya.
Bila bosan, pengunjung dapat menikmati sisi lain taman dengan menyewa motor air untuk mengelilingi kawasan taman tersebut atau mencoba beberapa permainan ketangkasan yang memberikan sebungkus rokok atau sebotol sirup sebagai hadiahnya.
Pada hari-hari tertentu diadakan agenda wisata rutin, seperti festival layang-layang, pameran lukisan, pameran tanaman hias, panggung hiburan, dan pasar murah.
Taman Alun-alun Kapuas terletak di Jalan Rahardi Oesman, Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.
Taman Alun-alun Kapuas terletak di pusat Kota Pontianak dan dilalui oleh trayek angkutan kota, sehingga pengunjung dapat mengaksesnya dengan mudah dari segala penjuru Kota Pontianak. Selain dengan angkutan kota, pengunjung juga dapat mengakses taman tersebut dengan naik taksi.
Di sekitar kawasan Taman Alun-alun Kapuas terdapat berbagai fasilitas, seperti masjid, ATM, bank, taman parkir, arena bermain anak-anak, persewaan motor air, pusat perbelanjaan, restoran, warung makan, kantin, pedagang kaki lima, sentra oleh-oleh dan cenderamata, warung internet, kios wartel, voucher isi ulang pulsa, serta wisma dan hotel dengan berbagai tipe.
Cagara Alam Kepulauan Karimata
Kepulauan Karimata terletak lebih kurang 100 kilometer sebelah barat kota Ketapang. Secara geografis kawasan tersebut berada pada 108o40' - 109o10' BT dan 1o25' - 1o50' LS. Luas kawasan konservasi yang ditetapkan pada tahun 1995 ini adalah 77.000 hektar. Kepulauan Karimata terdiri dari dua pulau besar yaitu Pulau Karimata dan Pulau Serutu serta beberapa pulau kecil lainnya. Kondisi topografi kawasan berupa dataran rendah sampai dengan tinggi, dari 0 - 1030 meter dari permukaan laut. Hanya di dua pulau tersebut yang dihuni oleh penduduk.
Kepulauan Karimata dapat dicapai dari kota Pontianak menggunakan kapal motor dengan waktu tempuh 18 jam. Mengingat kesulitan dalam mencapai kawasan, kegiatan pengelolaan kawasan masih relatif sedikit dibanding kawasan lainnya.
Kepulauan Karimata memiliki keanekaragaman ekosistem baik ekosistem darat maupun ekosistem laut, termasuk berbagai variasi terumbu karang dan ikan hias laut. Akibat terpisahnya kepulauan Karimata dengan pulau Kalimantan, maka beberapa jenis flora dan faunanya tergolong endemik yang cukup unik di kepulauan ini. Namun penelitian jenis-jenis tersebut secara lengkap hingga saat ini belum dilakukan.